Jumat, 06 Juli 2012

INFO KESEHATAN : " DAMPAK KEMARAHAN " Amarah menyebabkan kerusakan 50.000 sel syaraf dan untuk memulihkannya membutuhkan waktu 128 hari. Tidak mengherankan, betapa cantik dan menarik fisik seorang wanita dan betapa tampan dan menarik seorang pria, maka ia akan terlihat sangat jelek dan menyebalkan bila dirinya dikuasai amarah atau nafsu untuk menyakiti orang lain. " " DAMPAK KEMARAHAN TERHADAP KESEHATAN " Secara psikologis dan medis, kemarahan merupakan suatu sikap emosional yang berdampak negatif terhadap jantung. Saat marah, terjadi perubahan fisiologis, seperti meningkatnya hormon adrenalin yang memengaruhi kecepatan detak jantung dan menambah penggunaan oksigen. Kemarahan memaksa jantung memompa darah lebih banyak, sehinga bisa mengakibatkan tingginya tekanan darah. Hal ini bisa berakibat fatal bila si pemarah memiliki penyakit darah tinggi atau jantung. Kemarahan yang terpendam dapat menyebabkan sakit kepala karena ketegangan dan migrain, sakit punggung kronis, TMJ (persendian temporoman-dibular) dan fibromyalgia. Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan memicu detak jantung lebih cepat dan tekanan darah tinggi, meningkatnya kadar trigliserida yang adalah lemak dalam darah, dan meningkatnya kadar gula darah; yang menyebabkan darah membeku lebih cepat (terjadinya plak), tiroid terangsang lebih cepat, dan munculnya kolesterol berlebihan. Jika semua pengaruh ini terus berlangsung, secara potensial melemahkan kesehatan kita. Hasil penelitian modern menyimpulkan, kemarahan berulang-ulang bisa memperpendek umur, karena diserang berbagai penyakit kejiwaan dan penyakit jasmani. Dampak kemarahan akan semakin parah saat dalam keadaan berdiri, karena semua urat dan otot mengencang, sehingga meningkatkan jumlah hormon adrenalin dan kortisol secara berlebihan. Keadaan seperti ini bisa mengakibatkan penyakit kanker. Berbeda kalau dia duduk, maka hormon adrenalin dan kortisol akan sedikit menurun. Mengapa seseorang bisa marah? Rasa marah timbul karena apa yang telah terjadi pada mereka. Namun, orang yang marah sangat mungkin melakukan kesalahan, karena kemarahan menyebabkan kehilangan kemampuan pengendalian diri dan penilaian objektif. Para psikolog memandang kemarahan sebagai suatu emosi primer, alami, dan matang yang dialami oleh semua orang pada suatu waktu, dan merupakan sesuatu yang memiliki nilai fungsional untuk kelangsungan hidup. Kemarahan dapat memobilisasi kemampuan psikologis untuk tindakan korektif. Namun, kemarahan yang tak terkendali dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, kualitas hidup pribadi, dan sosial. (Sumber: Majalah KenCan, Edisi 11/III/2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar